Kami mempunyai permainan sportbook, casino, Togel pasaran Singapore, dan sabung ayam

kami lotus55.net mempunyai banyak promosi yang sangat menarik, ayo menang bersama kami sekarang juga, hubungi CS kami untuk informasi lebih lanjut

Daftar Dan Nikmati bonus yang sangat menarik dari kami. Hanya di Lotus55.net

Proses Deposit Dan Withdraw Hanya 3 menit, menang berapa pun pasti akan di bayar. Hanya ada di Lotus55.net

BONUS ROLLINGAN 0.25% UNTUK SPORTBOOK DAN 0.8% UNTUK LIVE CASINO YANG OTOMATIS MASUK KEDALAM ID BAPAK

kami memberikan bonus rollingan kepada member 0.8% untuk live casino. Ayo bergabung sekarang juga hanya di www.lotus55.net

Link Alternatif Kami | lotus55.net|lotus55.com|lotus5vip.com|lotus55vip.com

kami mempunyai banyak promo yang menarik yang sedang menunggu anda. Ayo Hubungi kami sekarang juga di www.lotus55.net !!

nontongo55.com

Image and video hosting by TinyPic
Image and video hosting by TinyPic

Selasa, Mei 30, 2017

Agen Bola - Review Warcraft

Agen Bola - Review Warcraft

Akhirnya, kesampaian juga ngecek film yang udah gue tunggu-tunggu sejak tahun lalu langsung di bioskop. Walau gue nggak cukup beruntung dapetin pengalaman kualitas suara Dolby Atmos (studionya masih dikuasain X-MEN: APOCALYPSE (2016)), it's okay! Yang penting gue bisa ngecek film ini, dan kebetulan juga tadi di studio lumayan sepi yang nonton. Mungkin karena gue masuk di jam penayangan paling awal, yaitu jam 12:00 WIB, sedangkan para pengantre promo *-Cash panjang banget kayak uler. Terus gimana nih pendapat gue tentang film ini? Yuk baca review film WARCRAFT: THE BEGINNING (2016) ala gue berikut ini.

Agen Bola


WARCRAFT: THE BEGINNING (2016), kalo belom tahu, diangkat dari sebuah game MMORPG produksi Blizzard berjudul World of Warcraft. Walau World of Warcraft merupakan game yang sukses, kebanyakan gamer lebih mengenal dunia ini lewat game DOTA. So, bisa dibilang masih cukup banyak yang nggak ngeh dengan lore (kisah utama) dari World of Warcraft-nya sendiri. Termasuk gue sih. Gue juga samar-samar sama kisah utama di game-nya. Well, that's not really a problem, coz, yang bisa gue katakan adalah, kalian bakal lebih bisa menikmati film ini justru kalo kalian bukan penghapal isi cerita Warcraft sampai mendetail ke akar-akarnya, karena gue pastiin di sini banyak hal yang berbeda. Jadi, kalo kalian nonton ini sambil mengharapkan kisah versi game diadaptasi sepenuhnya ke dalam film, coba hilangkan harapan tersebut, walau sebetulnya agak menjanjikan karena story writer untuk film ini juga merupakan penulis cerita versi game-nya. Mungkin para gamer bisa lebih ngebedah perbedaan cerita di pada masing-masing format? Berhubung gue bukan gamer sejati, so, gue bakal meniilai film ini dengan lebih objektif.

Kisah utamanya berada pada sudut pandang bangsa Orc yang bernama Horde. Dipimpin oleh seorang Orc penyihir bernama Gul'dan (Daniel Wu), berkemampuan sihir terlarang yang disebut Fel. Sihir yang membutuhkan kehidupan sebagai bahan bakar kekuatannya. Digambarkan bangsa Orc sudah kehilangan tempat tinggal di dunianya sendiri, sehingga dengan sihir Fel, Gul'dan membuka portal menuju Azeroth yang damai, berusaha menghabisi makhluk-makhluk yang hidup di sana dan menjadikannya tempat tinggal mereka. Berbagai lokasi mereka serang hingga akhirnya berita tersebut sampai kepada seorang ksatria Azeroth bernama Anduin Lothar (Travis Fimmel, lewat seorang mantan murid calon Guardian, Khadgar (Ben Schnetzer). Lothar menghadap King Llane Wrynn (Dominic Cooper) agar penghuni Azeroth bersiaga menghadapi kemungkinan serangan dari makhluk yang tidak diketahui tersebut. King Llane mengutus Lothar untuk memberi tahu hal tersebut pada Guardian bernama Medivh (Ben Foster), dan menyelidiki area bekas serangan makhluk tersebut. Dari sana, mereka berhasil menangkap Garona (Paula Patton), makhluk setengah-Orc yang sebelumnya oleh bangsa Orc sendiri dianggap sebagai kutukan.



Di saat yang sama, salah satu Orc yang merupakan kepala suku kecil Frostwolf, Durotan (Toby Kebbell) merasakan kejanggalan dengan apa yang dilakukan Gul'dan. Dia berusaha mengajak sahabatnya, Orgrim Doomhammer membantunya melawan Gul'dan. Durotan yang menyaksikan sendiri kemampuan para manusia Azeroth berpikir bahwa mungkin saja mereka dapat membantunya mengalahkan Gul'dan dan memperbaiki tatanan kehidupan para Orc yang dirasakan telah berubah. Kisah pun berkembang dengan kelompok Horde yang terpecah dan saling bertarung, dengan pihak Azeroth yang berada di tengah-tengahnya berusaha menyelamatkan sebanyak mungkin penghuni Azeroth yang ditangkap Horde. Gimana kelanjutan kisahnya? Kalian bisa tonton sendiri biar greget!

Penasaran Dengan keseruan Film Tersebut? Langsung saja nonton di sini > Warcraft 2016

Senin, Mei 29, 2017

Movie Review - The 5th Wave

Lotus55 - Film ini ternyata tidaklah seperti yang saya (atau anda) bayangkan sebelumnya. Saat melihat poster dan premis mengenai invasi alien, anda pasti berekspektasi filmnya akan bergenre thriller atau aksi, namun tidak demikian dengan The 5th Wave. Baru di sepertiga film, saya menyadari bahwa ia adalah adaptasi novel young-adult (quick googling memberitahu saya bahwa film ini merupakan adaptasi novel pertama dari trilogi yang ditulis oleh Rick Yancey) dan oleh karena itu, maka harus ada romance di antara protagonisnya. Ketika nasib umat manusia berada di tangan saya dkk, ke-geer-an dalam skema cinta segitiga adalah hal terakhir yang saya pikirkan.


Melihat dari konsepnya saja, kita boleh berasumsi The 5th Wave akan menjadi film yang lebih baik. Alien menginvasi bumi dalam 5 gelombang. Bagaimana manusia bisa tahu hal ini? Secara singkat, karena mereka memberitahukannya. Kenapa mereka menyerang? Alasannya yang diungkap di akhir, ternyata lebih sederhana dari yang kita kira. Film ini merupakan film invasi alien standar yang mungkin hanya menarik bagi anak baru gede.

Serangan dimulai dengan matinya seluruh peralatan elektronik akibat sinyal elektromagnetik yang dipancarkan oleh kapal alien. Gelombang kedua adalah bencana alam, sedangkan gelombang ketiga adalah wabah mematikan yang disebarkan burung. Ketiga gelombang ini dinarasikan oleh protagonis kita, Cassie (Chloe Grace Moretz) secara singkat melalui efek visual yang lumayan. Cassie harus bertahan hidup sendirian setelah terpisah dari ayah dan adiknya, Sam (Zachary Arthur) dikarenakan gelombang keempat — alien menempel pada tubuh manusia sebagai parasit, namun tak terlihat secara kasat mata — telah terjadi. 

Bagian yang terdengar menarik di atas tadi, hanya ada di sepertiga awal film, karena setelahnya kita akan disajikan dengan subplot romansa saat Cassie bertemu dengan Evan Walker (Alex Roe), pria misterius yang menyelamatkan dan membawanya pulang. Jika yang menyelamatkan anda adalah pria tampan yang punya otot perut sempurna dan rayuan super super klise, sebagai anak gadis SMA yang rapuh, tentu tak logis jika anda mencurigainya. Well, tanpa kehadiran orangtua, anda bisa bayangkan kemungkinan yang akan terjadi. Oh, lupakan dulu soal niat menyelamatkan Sam, anda punya "urusan" yang lebih urgen disini. 

Judul filmnya sendiri tidaklah bohong. Premis utamanya adalah akhir gelombang keempat yang berujung pada dimulainya gelombang kelima. Saya tak bisa mengungkap gelombang kelima ini karena berujung pada plot twist (yang sebenarnya tak begitu mengejutkan) yang melibatkan plot kedua mengenai tentara anak-anak yang dipimpin oleh Ben Parish alias Zombie (Nick Robinson) dan Ringer (Maika Monroe). Sutradara J Blakeson punya kesempatan untuk membangun suspens saat mereka tak bisa mengenali yang mana yang manusia tulen, namun konsep ini hanya berakhir menjadi sebatas perangkat untuk mengantarkan kita pada twist tadi. Naskah yang ditulis oleh Susannah Grant, Akiva Goldsman dan Jeff Pinkner juga tak begitu membantu, karena penempatan poin plotnya yang terkesan amburadul. 

Dalam film mengenai invasi alien, diperlukan protagonis wanita yang bisa berteriak, terkejut, berlarian dan Moretz memerankan Cassie persis seperti itu, walau sedikit mengherankan melihatnya masih tetap tampil penuh make-up di situasi "nyaris kiamat" yang tampak tak meyakinkan, seperti halnya dengan sekuens aksi dari filmnya sendiri. Di bagian cerita yang lain, tak ada karakter yang berkesan, termasuk Monroe yang bermain sebagai gadis tangguh yang antisosial. 

Untuk menontonnya langsung secara online bisa langsung klik di link Berikut > The 5th Wave

Selasa, Mei 16, 2017

Agen Bola - Review Film Seru Ant Man (2015)

Agen Bola - Review Film Seru Ant Man (2015)

Kecil-kecil cabe rawit”, mungkin Anda pernah mendengar istilah tersebut untuk menyebutkan seseorang yang memiliki kemampuan lebih dari yang dibayangkan walau dengan proporsi tubuh yang memang relatif kecil. Dan hal itu mungkin bisa diaplikasikan pada tokoh superhero dari Marvel yang satu ini.

Agen Bola



Scott Lang adalah seorang mantan pencuri yang akhirnya telah dibebaskan dari penjara. Dirinya hendak memperbaiki jalan hidupnya dengan mencari pekerjaan yang layak, hal itu dilakukan demi bisa membiayai tunjangan anak perempuannya yang masih kecil. Namun dengan catatan kriminal, sulit bagi Scott untuk bisa mencari pekerjaan bersih.

Berada di posisi terdesak Scott pun akhirnya kembali ke “jalan” lamanya untuk mencuri harta seorang mantan CEO besar, yang tak lain adalah Hank Pym. Dan harta yang dicuri oleh Scott tersebut adalah berupa kostum milik Hank yang membuatnya dijuluki sebagai “Ant-Man”, karena kostum tersebut mampu membuat pemakainya bisa mengecil seperti semut dan membesar kembali sesuka hatinya.

Alih-alih dibiarkan ke penjara, Hank menawarkan opsi untuk Scott, yaitu membantunya untuk mencuri sebuah kostum baru yang dikembangkan oleh Darren Cross di Pym Tech, sekaligus menghancurkan datanya untuk mencegah kehancuran dunia. Hank memberikan kesempatan kepada Scott untuk menjadi “Ant-Man” dan menjadi seorang “pahlawan” untuk melindungi dunia dari ancaman kostum baru yang bisa menimbulkan bahaya tersebut, Yellowjacket.


Untuk menontonnya secara online langsung saja klik di link berikut Ant-man

Minggu, Mei 14, 2017

Film Terpopuler - The Damned (2013)

Lotus55 - Saya memang dalam keadaan love and hate dengan film-film asal tari Flamenco ini. Pasalnya, mereka banyak mempunyai sutradara-sutradara bagus yang ke Hollywood, tetapi justru film-film mereka terkadang begitu flat, atau mungkin karena terlalu nyeni ya horornya? Ada sih beberapa yang bagus seperti The Unknown. Dan, karena seringnya film-yang-dijudul-ulang-terus-saya-kira-film-Hollywood, jadilah banyak "ranjau" yang harus diantisipasi, terutama kendala bahasa Spanyol yang banyak dipakai di sini.

Film Terpopuler


The Damned sendiri awalnya bagi saya mengingatkan pada film Evil Dead karya Sam Raimi. Premisnya hampir sama, mereka berada di suatu pemukiman terpencil di tengah hutan dan membuka sesuatu yang berbahaya. Saya mengapresiasi bagaimana awalnya film ini mulai membangun emosi dengan mencoba menjelaskan apa latar belakang dari keluarga Reynolds sendiri. Sesuatu yang sebenarnya tempelan sih, hanya untuk menambahkan alasan-alasan si setan ketika kerasukan dan mengganggu dengan rahasia yang dibeberkan. Tetapi, hal itu juga tak terlalu penting untuk disimak.

Film berjalan 87 menit dengan cukup baik, kendati terasa bertele-tele di beberapa bagian. Bagi saya, karena ini adalah film horor dengan kesan yang "dingin", saya ingin bagaimana film dapat memberikan ketegangan yang konstan agar suasana dalam film lebih mencekam dan hangat. Entah apakah bermaksud dingin, tetapi atmosfer yang tercipta dalam film terkesan on/off. Bukannya bagus, malah jadi bingung (karena kan biasanya hujan-hujan filmnya melo melo).

Dari segi cerita sendiri, saya merasa D'Ovidio sebagai penulis cerita mampu mengeksekusi masalah dengan baik. Banyak film yang menemukan suatu premis, namun eksekusi gagal karena bingung harus dikemanakan (dan terjebak pada pakem horor lain), namun The Damned membuat beberapa plot yang terkesan baru, sehingga saya, walaupun jujur bosan (hingga melewatkan adegan kucing-kucingan), tetap mau menonton hingga akhir. Saya sendiri akan mengira it will be cliche twist kayak ternyata-mati-padahal-masih-hidup atau ternyata-doski-bukan-doski, namun The Damned memberi plot yang sulit yang membuat kita jadi mikir, dia bakal gimana ya...

Hal yang cukup menarik dari skenario, sayangnya kurang dibangun dengan chemistry aktor. Oke, kalau si ayah dan si anak ini jaraknya cuma 18 tahun, tetapi hal tersebut terasa hampa. Saya justru tetap melihat mereka sebagai sekumpulan anak muda yang sial, bukan keluarga rapuh yang terkena musibah. Masalah inilah yang mungkin berakibat pada kurang dekatnya penonton dengan emosi yang harus dimainkan Facineli saat klimaks film hingga akhir.

Secara keseluruhan sendiri, teknik yang digunakan terasa wajar-wajar dalam menggarap film horor. Atau mungkin terlalu gelap? Tidak juga. Musiknya juga biasa-biasa saja. Bukankah film horor itu menjual premis ya? Eh, endak juga ding, tapi kalau semuanya biasa saja, harusnya letak film berpegang di skrip yang baik dong? Tul tak?

Akhirnya, saya harus berkata bahwa The Damned dengan plot yang sebenarnya menarik, justru jatuh dalam kubang kebosanan karena eksekusi yang biasa, dan kenyataan bahwa untuk menggali "chemistry" penonton dengan tokoh antagonis terasa lemah. Tapi tetap saja, The Damned memunculkan sebuah indikasi sekuel yang kelihatannya bisa semakin menarik.

Untuk Streaming Film Kece ini Langsung saja klik >> The Damned (2013)

Sabtu, Mei 13, 2017

Review Film - In Your Eyes (2014)

Lotus55 - Sebagai salah satu genre paling digemari penonton seluruh dunia, film romance memang selalu mempunyai pangsa pasar tersendiri. Maka, bukanlah sesuatu yang mengherankan bila para filmmaker kerap mengangkat genre ini dalam film-filmnya karena cinta memang universal; sesuatu yang kita rasakan dan butuhkan. Sayangnya, kebanyakan tema cinta yang diangkat para filmmaker (dalam hal ini cinta antar pasangan) cenderung menggunakan formula yang sama sehingga alurnya terasa membosankan. Untung saja, masih ada kreativitas di ranah film independen. Film-film independen banyak mengeksplorasi genre romance menjadi sesuatu yang mengasyikkan, salah satunya adalah In Your Eyes yang menggabungkan tema cinta dan fantasi.

Kisahnya mengetengahkan seorang wanita bernama Rebecca ‘Becky’ (Kazan) yang merasa kesepian meski bersuamikan seorang dokter sukses dengan rumah mewahnya. Di sisi lain, seorang pemuda bernama Dylan (Stahl-David) merasa hidupnya hampa karena kehidupannya yang berantakan dan tak punya arah tujuan. Kedua pria dan wanita yang tinggal berjauhan ini tiba-tiba dikejutkan oleh hubungan supernatural yang dialaminya. Becky dan Dylan dapat berkomunikasi lewat pikirannya masing-masing meski raga mereka tak bertemu di satu tempat. Perlahan namun pasti, keduanya merasakan keterikatan yang kuat hingga hidup mereka berdua mempunyai arti. Keadaan abnormal ini dirasakan oleh kerabat Becky dan Dylan yang menduga mereka berdua mengalami gangguan jiwa karena sering kedapatan berbicara sendiri. Dengan status Becky yang telah terikat hubungan pernikahan dan kondisi Dylan yang diburu oleh polisi, mampukah kedua belahan jiwa ini akhirnya bersatu?

Agen Bola


Disutradarai oleh sineas muda, Brian Hill dari naskah yang ditulis sang arsitek the Avengers, Joss Whedon, film romance ini tampil menghibur sekaligus mengharu biru lewat elemen fantasi di dalamnya. Mengangkat premis “jodoh pasti bertemu”, kekuatan terbesar dari film ini terletak dari naskah racikan Whedon. Dialog-dialognya yang romantis namun tidak picisan, pengembangan plot dan karakter yang tumbuh semakin intim harus diberi acungan jempol, meski patut disayangkan konklusi yang dihadirkan filmnya tidak spesial dan terkesan biasa saja. Dari segi akting, penampilan kedua pemain utama juga patut mendapat kredit tersendiri, khususnya Kazan yang semakin membuktikan bahwa ia adalah bintangnya film-film indie romance usai penampilan apiknya dalam Ruby Sparks (2012) dan What if (2013).

Proses syuting film ini berlangsung pada bulan Februari 2014 mengambil tempat di New Hampshire, Los Angeles, dan New Mexico. Demi mewujudkan hasil yang otentik dan sesuai dengan naskahnya, sang sutradara berupaya keras untuk mencari daerah bersalju hingga beberapa kali mengganti lokasi. Hal yang membuat film produksi Bellwether Pictures ini semakin asyik untuk dinikmati adalah pemilihan soundtrack-nya. Tembang-tembang yang dihadirkan begitu pas dan menggerakan mood dalam filmnya. Whedon juga turut menulis lagu dalam OSTnya lewat tembang bertajuk Crumblin.


Untuk Menonton Film Yang Seru ini silahkan langsung saja ke Link Berikut In Your Eyes

Rabu, Mei 10, 2017

Review film Bangkok Traffic Love Story

"Bangkok Traffic Love Story" menceritakan tentang seorang cewek jomblo yang udah cukup berumur bernama Mei Li dan tengah desperate gegara tinggal dia yang belum nikah di antara teman-temannya. Mei Li juga punya sifat agak ceroboh dan hobi banget ngerusak barang orang secara gak sengaja. Tapi, hidupnya pun berubah ketika suatu kecelakaan (insiden terpentalnya kaca spion mobil Mei Li dan menimpa mangkok makanan di kedai pinggir jalan, ketika dia nyetir sambil mabuk (inget, dia lagi desperate)) membuatnya bertemu dengan seorang cowok insinyur yang bekerja shift malam di perusahaan BTS (Bangkok Traffic System) Skytrain, bernama Loong. Tak lama sejak pertemuannya itu, Mei Li meminta saran dari anak remaja tetangganya bernama Plern. Konflik pun terjadi ketika Mei Li yang naksir berat sama Loong menemukan negative film di tas Loong dan diam-diam membawanya ke tempat cuci foto dengan tujuan untuk menyimpan foto-foto Loong. Tak terduga di sana tercetak pula foto Loong yang tengah berpose bareng mantan kekasihnya yang juga seorang artis terkenal. Gosip pun akhirnya menyebar di surat kabar, ketika orang dari studio cuci foto secara iseng menyebarkan foto tersebut. Diliputi rasa bersalah, Mei Li berusaha menghindari Loong. Tapi ... well, tentu aja gue ngga bakal nge-reveal seluruh isi cerita film ini. Jadi, silahkan cek sendiri ya!

Agen Bola


As I expected from Thailand, yang notabene (bagi gue) jagonya bikin komedi romantis, film ini pun nggak kalah menariknya dibandingkan film-film bergenre sama yang udah gue tonton. Komedinya kental tapi nggak lebay. Mungkin satu-satunya kekurangan dalam film ini adalah cast-nya yang kurang dapat menarik hati. Pemeran Mei Li, Cris Horwang, juga keliatan lebih jelek dari aslinya di sini, walau dalam beberapa scene (waktu di bandara) gue bisa ngeliat cantiknya Cris saat berdandan casual. Oh, ya, khusus adegan awal di DVD rental, ada Plern yang diperankan Ungsumalynn Sirapatsakmetha. Khusus yang satu ini, berhubung umurnya juga masih muda banget, senyumnya juga bikin melting. Tuh orangnya ada di poster. Sayangnya dia cuma kebagian sedikit peran. (kemudian gue kecewa dan melampiaskan kekecewaan dengan mengambil makanan tambahan).


Lewat film ini, penonton juga disuguhkan pengetahuan baru seputar Bangkok, khususnya sistem lalu lintas skytrain yang mereka banggakan. Selain itu juga, ada adegan di dalam Planetarium yang berhasil bikin gue penasaran setengah mati pengen main ke sana. Ditambah rumah Loong yang pintu belakangnya langsung disambut danau tempat kapal ferry berlalu-lalang satu kilometer di depannya. Pemandangan yang indah, terlebih sebagian besar adegan diambil waktu malam hari, ngasih kesan dan pengalaman tersendiri.

Secara garis besar cerita, sebenernya cukup mainstream kok, hanya saja sutradara mampu membawakan kisah ini dengan lebih fresh, sehingga gue bisa nonton ini dari awal sampe akhir tanpa ngeluh. Seperti biasa, porsi komedi dan seriusnya terpadu dengan pas, walaupun adegan yang seharusnya sedih agak kurang tersampaikan dengan baik feel-nya. But, hei, ada adegan sedih bukan berarti tragedi kok. Gue kasih tau aja, film ini happy ending dengan konklusi menggantung mirip "Teacher's Diary (2014)"

Ada beberapa kritik diterima sama Cris dalam memerankan tokoh Mei Li di sini, mungkin setelah kalin liat sendiri, nanti bisa tau kenapa dia dikritik. But, that's not a big deal kok. Toh, film yang dirilis tahun 2009 ini juga ternyata berhasil menyabet cukup banyak penghargaan di ajang movie award di Thailand

Untuk menonton Film yang seru ini langsung saja klik di Link berikut Bangkok Traffic Love Story

Selasa, Mei 09, 2017

Agen Bola - Maxteel (2016)

Lotus55 - Bagaimana jika ketiga superhero dipadu menjadi satu superhero, mungkin itulah kesan yang pertama kali kita dapatkan saat menonton Max Steel.  Bedanya adalah Max Steel berasal dari komik yang kurang terkenal Mattel, sehingga film ini pun tayangnya masih terbatas dan masih belum tayang di Indonesia. Aku menontonnya lewat download torrent.


Kenapa bisa kubilang seperti itu ?  sebab di menit-menit pertama kisah Max mungkin mirip dengan Peter Parker, seorang pelajar biasa yang mendapatkan kekuatan super. Bedanya Max memiliki elemen fisika sedangkan Parker laba-laba.  Atau mungkin mirip dengan I Am Number Four dimana karakter utamanya sering pindah-pindah sekolah.

Max mulai sadar dia memiliki kekuatan berasal dari jemarinya yang mampu memadaman listrik dan bermain dengan molekul-molekul sains dari udara. Dari tangannya keluar zat  berbentuk ion-ion yang bermuatan listrik.

Agen Bola


Max lalu bertemu dengan Steel yang merupakan alien berbentuk robot dan berasal dari planet lain, dari sini alur cerita mulai mengingatkan kita dengan Iron Man, dimana Stark memiliki assisten yang bernama Jarvis  yang juga berbentuk robot. Dan jika Jarvis menyatu dengan Stark maka Iron Man akan muncul.

Lalu bagaimana dengan Superman, dari perkembangan cerita Max ternyata bukanlah keturunan dari bumi, sebab ayahnya seorang alien dari planet lain yang bernama M’Karr. Yang menikah dengan seorang manusia bumi yang bernama Molly. Namun M’Karr tewas dikarenakan konspirasi sahabatnya yang bernama Milles dengan Ultralink.

Pertarungan antara Milles dengan Mark mengingatkan kita akan film Iron Man pertama yang dirilis tahun 2008. Sebab Milles memiliki akses untuk menyatu dengan Ultralink sedangkan Mark memiliki akses dengan Steel.

Hanya saja pertarungan mereka tidak seperti film Marvell atau DC yang melibatkan kehancuran kota-kota, cuman pertarungan kecil seperti film Ant-Man atau The Raid dimana pertarunga hanya berlangsung disebuah gedung yang bernama N-Tech.

Lalu bagaimana dengan kostumnya, cukup unik sebenarnya hanya saja kostum Max Steel mirip dengan Icon Smartphone Android yang ada di Indonesia. Terlalu ribet mirip dengan Robocop.

Namun setidaknya Max Steel bisalah jadi hiburan di kala menunggu pesta DC VS Marvell beberapa bulan lagi.

Agen Bola Terpercaya

Posted
By
www.lotusbola.com

Senin, Mei 08, 2017

Movie Subtitle Indonesia - Alien vs Predator

Lotus55 - Alien vs Predator (juga disingkat AVP) adalah film horor action fiksi ilmiah 2004 yang disutradarai oleh Paul W. S. Anderson dan dibintangi oleh Sanaa Lathan, Lance Henriksen dan Raoul Bova. Produksi bersama internasional antara Amerika Serikat, Inggris, Republik Ceko, Kanada, dan Jerman, merupakan angsuran pertama dari franchise Alien vs Predator, yang mengadaptasi sebuah crossover yang menyatukan makhluk eponymous dari seri Alien and Predator. , Sebuah konsep yang berasal dari buku komik tahun 1989. Anderson, Dan O'Bannon dan Ronald Shusett menulis ceritanya; Anderson dan Shane Salerno mengadaptasi cerita tersebut menjadi sebuah skenario. Tulisan mereka dipengaruhi oleh mitologi Aztec, seri buku komik, dan tulisan Erich von Däniken.

Movie Subtitle Indonesia


Ditetapkan pada tahun 2004, film ini mengikuti sekelompok arkeolog yang dikumpulkan oleh miliarder Charles Bishop Weyland (Henriksen) untuk sebuah ekspedisi di dekat Antartika untuk menyelidiki sinyal panas misterius. Weyland berharap untuk mengklaim temuan itu untuk dirinya sendiri, dan kelompoknya menemukan sebuah piramida di bawah permukaan sebuah stasiun penangkapan ikan paus. Hieroglif dan pahatan mengungkapkan bahwa piramida adalah tempat berburu bagi Predator muda yang membunuh Aliens sebagai ritus peralihan. Manusia terjebak di tengah pertempuran antara dua spesies dan berusaha mencegah orang-orang Aliens mencapai permukaan.

Film ini dirilis pada tanggal 13 Agustus 2004 di Amerika Utara dan mendapat ulasan negatif dari kritikus film. Film ini meraup lebih dari $ 172 juta di box office seluruh dunia. Film ini diikuti oleh sekuel, Aliens vs Predator: Requiem (2007).

Movie Sub indo

Posted
By

Sabtu, Mei 06, 2017

Nonton Film Seru - Review Film Insidious

lotus55 - Kali ini saya akan membaha tentang sebuah film horror yang berjudul “INSIDIOUS” yang dibintangi oleh aktor Patrick Wilson (Josh Lambert), artis cantik Rose Byrne (Renai Lambert) dan aktor Ty Simpkins (Dalton Lambert). film ini diproduksi oleh FilmDistrict dan di sutradarai oleh james wan.

Pada awalnya Keluarga Lambert yang baru pindah ke rumah baru mereka akan tetapi semenjak tinggal di rumah baru itu mereka sering diganggu oleh hal-hal aneh.Renai Lambert (Rose Bryne) akhirnya menceritakan semua hal-hal aneh yang dialaminya itu ke suaminya, Josh Lambert (Patrick Wilson).

Nonton Film Seru


Meski awalnya Josh tidak percaya, begitu ia mengalami kejadian aneh itu sendiri, ia akhirnya percaya. Anak pertama mereka, Dalton Lambert (Ty Simpkins) bermain-main didalam rumah dan ia penasaran untuk masuk kedalam gudang yang ada didalam rumahnya, lalu Dalton mencoba menyalakan lampu gudang itu dengan menaiki tangga kemudian Dalton pun terjatuh dari tangga dan sepertinya ia melihat sesuatu yang membuat ia berteriak sampai-sampai membuat kedua orang tuanya panik.

Begitu tahu Dalton hanya sakit biasa karena terjatuh mereka langsung membawa Dalton ke kamarnya agar Dalton beristirahat. Esok paginya, ayah Dalton, Josh hendak membangunkan Dalton anaknya untuk berangkat sekolah, namun Dalton tidak bangun-bangun. Mereka pun membawa Dalton ke rumah sakit. Dan dokter mendiagnosis,

Dalton mengalami koma, namun setelah di tes, kondisi tubuh Dalton malah dalam keadaan yang normal. Ini yang membuat mereka bingung. Setelah 3 bulan Dalton tidak terbangun dari komanya dan mulai banyak kejadian aneh yang terjadi, dan akhirnya mereka memutuskan untuk pindah rumah karena mereka merasa rumah baru mereka itu berhantu.


Setelah pindah rumah ternyata kejadian-kejadian aneh masih tetap saja terjadi. Akhirnya ibu Josh, Lorraine Lambert (Barbara Hershey) menyarankan Josh dan Renai untuk mengundang Elise Rainer (Lin Shaye) karena dia orang yang ahli untuk masalah seperti ini.

Awalnya, Elise tidak langsung bertindak begitu saja. Ia memerintahkan Tucker (Angus Sampson) dan Specs (Leigh Whannell) untuk mengecek dahulu apa yang ada didalam rumah tersebut dengan menggunakan peralatan rancangan mereka sendiri. Setelah mengetahui ada mahluk gaib di rumah itu. Elise pun mulai bertindak. Dan disinilah adegan paling menegangkan terjadi di film ini.

Elise mencoba mencari Dalton yang tersesat didunia lain yang disebut further yaitu dunia dmana disitu ditempati oleh arwah-arwah penasaran, namun ternyata Elise gagal karena ada iblis jahat yang mengganggunya.

Dan satu-satunya orang yang bisa mengembalikan roh Dalton ke dalam tubuhnya hanyalah Josh yang ternyata juga memiliki kemampuan melepaskan diri dari tubuhnya dan masuk ke alam lain. Dan kemudian Josh pun dapat melepaskan diri dari tubuhnya dan masuk kedunia further dimana anaknya Dalton disekap oleh iblis yang ingin mengambil tubuh Dalton, setelah mencari Josh pun menemukan Dalton dan langsung kembali kerumahnya dengan susah payah.

Untuk Dapat Menonton FILM Insidious yang seru ini langsung saja klik link berikut ini INSIDIOUS

Kamis, Mei 04, 2017

Agen Bola - Review Film The Flintstones

Agen Bola,Nontongo55


The Flintstones merupakan serial animasi Amerika Serikat yang tayang tahun 1960 hingga 1966. Serial kartun ini diimunculkan pertama kali pada 30 September 1960 dengan mengambil slot penayangan di ABC. Kartun besutan Hanna-Barbera Productions ini tayang dalam kurun enam tahun, hingga 1 April 1966. The Flintstones bercerita tentang kehidupan keluarga di zaman batu. Dalam serial ini kejadian yang lucu dan menarik terjadi, baik antara suami istri keluarga Flintstone (Fred dan Wilma), tetangga, maupun teman mereka.

Popularitas serial ini terutama disebabkan oleh kesamaannya dengan kejadian sehari-hari zaman modern yang digambarkan dalam seting zaman batu.[2][3] The Flintstones merupakan waralaba film animasi jaringan yang paling berhasil secara finansial selama tiga dekade, sampai munculnya serial The Simpsons.[4]

Untuk Dapat Menonton Secara Online Langsung saja klik link berikut ini The Flintstones

Selasa, Mei 02, 2017

Revie Film Good Day To Die Hard

Revie Film Good Day To Die Hard - Agen Bola www.lotusbola.com


Dalam thriller Die Hard pertama dan terbaik (1988), mafia New York John Willis yang maverick John McClane menghadapi teroris Eropa yang kejam di gedung pencakar langit Los Angeles.

Agen Bola Terbaik


Seperempat abad kemudian John bergabung dengan anak agen CIA-nya di Moskow dalam upaya untuk menyelamatkan seorang oligarki Rusia licik dari tangan Kremlin. Mereka tersandung pada konspirasi pembunuhan yang melibatkan Chernobyl dan perdagangan uranium yang diperkaya.


 Yang paling miskin dalam seri ini, hanya satu yang lama, keras, kasar, dan kadang-kadang sangat konyol mengejar Moskow. Ketegangan utama menunggu untuk melihat apakah John Jr akan memanggil McClane "Dad".

Untuk Menonton Online Secara Langsung silahkan klik di Disini Good Day to Die Hard

Senin, Mei 01, 2017

Film Seru - Scott Pilgrim Vs The World Review

Film Seru - Scott Pilgrim Vs The World Review - Lotusbola.com


Edgar Wright mengambil sakit dari "sangat keren" dengan komedi gamer-geek yang menghibur dan hiperaktif, Scott Pilgrim Vs the World, yang terbenam di Toronto yang membeku dan berdasarkan serial novel grafis oleh Bryan Lee O'Malley. Meskipun riffing pada beberapa tema yang tampaknya emosional - status romantis laki-laki - kecemasan dibawa secara menarik ke dalam paralel dengan nuansa budaya Kanada ke Amerika Serikat - Wright tidak hanya menekankan komedi dan tontonan pastiche, hiburan dari inkonsistensi Seinfeldian. Film ini telah diserang di beberapa tempat karena kurangnya perhatian, dan karena dugaan kurangnya box office dalam pelayaran ke demografi yang mendukung download ilegal atas pembelian tiket. Saya hanya bisa mengatakan bahwa di mana beberapa orang melihat kedaluwarsa, saya melihat interaksi antara permukaan dan gaya yang cerdas.

Pahlawan kita adalah Scott Pilgrim, bassist di band lokal Bob C ombet yang sangat keras dan pemain video game yang tajam, aktivitas yang mencakup jumlah total kehidupan budayanya. Minat terhadap literatur muncul sebentar saat dia menyadari bahwa cinta hidupnya memiliki pekerjaan membuat pengiriman khusus untuk Amazon, jadi pesanlah sebuah buku - judulnya tidak relevan dan tidak disebutkan. Scott dimainkan oleh Michael Cera, mungkin pria yang paling tidak seksual dalam sejarah perfilman, dengan wajah lembut dan moonish yang membuatnya terlihat seperti Beatles berusia 60-an. Scott dan bandnya bukanlah pemalas, tepatnya: Wright menunjukkan kepada mereka dengan rajin berlatih dan mengkhawatirkan karir romantis dan musik mereka, tapi mereka benar-benar tidak tahu bagaimana mencari nafkah sehingga mereka bisa kuliah atau bahkan SMA.

Scott memiliki kehidupan cinta yang, meskipun secara faktual dipenuhi dengan kecemasan, sebenarnya berada di luar impian terliar kebanyakan pelintas kehidupan nyata dan orang-orang aneh. Dia telah dicampakkan oleh penyanyi pirang Envy Adams yang sangat glamor Envy Adams (Brie Larson), namun sekarang menjadi hubungan rebound platonis dengan anak perempuan remaja Knives Chau, dimainkan oleh Ellen Wong yang berusia 25 tahun, atas ketidaksetiaan tetangganya terhadap kakaknya Stacey (Anna Kendrick ). Tapi kemudian dia jatuh karena Ramona Flowers yang tidak terjangkau (Mary Elizabeth Winstead), yang baru saja pindah ke Kanada dari New York - jumlah yang dia berikan padanya masih memiliki kode area 212. Cinta terlarang mereka mulai bermekaran, tapi Scott menghadapi pencarian yang mengerikan: dia harus bertempur dengan tujuh kejahatan Ramona yang tujuh, yang dipimpin oleh Gideon (Jason Schwartzman), bos rekaman New York yang oleaginous yang memegang takdir Sex Bob omb di Tangannya dan diberikan untuk menghina solecisms seperti "Between you and I".

Agen Bola


Pertarungan titanic antara Scott dan masing-masing mantan dendam adalah, tentu saja, kontes fantasi fantasi penuh gaya yang koreografi hanya ada di layar komputer gamer: mereka berbeda, dalam cara mereka, dari konfrontasi seni bela diri, katakanlah, Tarantino's Bunuh Kick-Ass Bill atau Matthew Vaughn, karena mereka sangat tidak nyata dan tidak serius, dan selalu bertanggung jawab untuk diinterupsi dan dirusak dengan lelucon. Masing-masing face-off hanya ada untuk memudahkan komedi dan terus berlanjut dengan ramuan pastika generik, dan bahkan asmara pun tidak boleh dianggap terlalu lurus. Ada satu momen yang sangat luar biasa saat Scott dipukul dengan keras, dan terbang jauh dari kami, ke arah pemandangan kamera, memegang posisi statis di layar namun berkurang ukurannya menjadi sosok mirip serangga kecil, sebelum akhirnya Menabrak sebuah kastil yang jauh. "Surreal" adalah kata sifat yang terlalu sering digunakan dan disalahgunakan, namun berlaku di sini.

Duel yang lebih manjur adalah Cera yang selalu kalah: duel komedi dimana dia terus-menerus dikalahkan oleh pesaing jahat. Brandon Routh, mantan Superman, memainkan mantan pacar Ramona, Todd Ingram, yang memiliki kekuatan super jahat yang bergantung pada veganisme fanatiknya, dan untuk siapa produk susu adalah Kryptonite. Film ini selalu dekat dengan dicuri oleh flatown Scott gay Wallace (Kieran Culkin), yang memberikan perspektif komik pada karakter utama. Dia cenderung menabrak apartemen larut malam ("Tebak siapa yang mabuk?") Dan mendatangkan malapetaka dengan kebutuhan Scott akan privasi. Culkin memainkan peran yang disebut peran "Nick Frost": part-pundit, part-intim.

Scott Pilgrim adalah gambaran yang menarik karena sangat eksotis dan eksentrik, dan untuk menyelaraskan diri dengan gaya dan struktur videogame daripada sebuah film: tidak mengikuti busur narasi konvensional, namun rangkaian tingkat permainan dan penyedap urutan ini, tidak dengan Pembalikan dramatis dan pengembangan karakter yang biasa, namun dengan komik komik terbuka. Satu-satunya reservasi saya adalah Wright bisa saja sedikit rileks, untuk melepas kakinya dari pedal pastiche dan memberi ruang komanya lebih bernafas. Karena itu, ini adalah teknik teknik yang menghibur dan khas, sebuah demonstrasi yang menggembirakan tentang IQ pembuatan film.


Untuk Menonton Secara Online Bisa Klik Disini Scott Pilgrim vs The World (2010)